Jumat, 16 September 2011

PENDAYAGUNAAN POTENSI SUMBERDAYA BIOLOGIS Trichoderma spp. SEBAGAI AGEN PENGENDALI HAYATI JAMUR PATOGEN PADA TANAMAN

PENDAYAGUNAAN POTENSI SUMBERDAYA BIOLOGIS Trichoderma spp.
SEBAGAI AGEN PENGENDALI HAYATI JAMUR PATOGEN
PADA TANAMAN

Rachmad Saputra
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi/Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan
Fakultas Pertanian Universitas Riau



Indonesia merupakan salah satu negara negara dengan jumlah penduduk terbanyak dengan total penduduknya mencapai 220 juta jiwa. Penambahan jumlah penduduk ini secara tidak langsung juga akan mempengaruhi jumlah kebutuhan akan pangan nasional. Pada tahun 1984, Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional dengan adanya swasembada beras. Hal ini tidak terlepas dari peran pemerintah melalui program-programnya pada masa itu. Salah satu programnya adalah intensifikasi pertanian dengan penggunaan tanaman-tanaman varietas unggul secara monokultur dan terus menerus dimana orientasinya hanya bertumpu pada peningkatan hasil produksi.
Pada saat penerapan program intensifikasi pertanian inilah penggunaan pestisida dikenalkan kepada petani guna melindungi tanaman dari gangguan hama maupun penyakit yang ada. Melihat efektifitasnya dalam melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit yang tinggi, mudah didapat serta aplikasinya yang mudah dan praktis, penggunaan pestisida ini semakin lama semakin pesat dan menjadi ketergantungan hingga saat ini.
Tanpa disadari, akibat ketergantungan penggunaan pestisida ini banyak menimbulkan masalah dan kerugian di kemudian. Beberapa kerugian yang muncul akibat penggunaan pestisida ini diantaranya adalah timbulnya hama yang kebal terhadap pestisida (resistensi hama), mendorong terjadinya resurgensi, terbunuhnya musuh alami dan jasad non target, serta dapat menyebabkan terjadinya ledakan populasi hama sekunder. Selain itu, penggunaan pestisida juga akan berdampak buruk bagi kelestarian ekosistem (kualitas lingkungan) karena residu yang ditinggalkannya, yang secara tidak langsung juga akan berdampak pada kesehatan manusia.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan bahan pangan yang sehat dan bebas dari residu bahan kimia sintetis yang berbahaya karena penggunaan pestisida juga meningkat. Oleh karena itu, perlunya suatu alternatif pengganti untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetik yang berdampak buruk tersebut. Salah satunya adalah dengan memberdayakan potensi sumberdaya biologis baik secara nasional maupun lokal. Untuk tingkat lokal, diketahui bahwa daerah Riau juga memiliki banyak jenis mikroorganisme yang dapat dijadikan sebagai agens hayati, dan salah satunya adalah Trichoderma spp. Jamur ini telah diuji kemampuan antagonisnya pada beberapa jamur patogenik seperti Sclerotium rolfsii yang pertumbuhannya dapat ditekan baik secra in vitro maupun secara in vivo pada tanaman kacang tanah (Kuswinanti, 2006). Santoso dan Sumarmi (2008) menyatakan bahwa pada uji antagonis in vivo, Trichoderma spp. juga dapat menekan intensitas penyakit bercak daun pada tanaman gandum yang disebabkan oleh Helminthosporium sorokinianum dan lebih efektif daripada bakteri dimana selain kompetisi juga terjadi antibiosis.